Berita Kader: 5 Hal yang Harus Kamu Ketahui tentang Tadarus Nasional KAHMI



Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (disingkat KAHMI) mengadakan tadarus nasional pada tanggal 3 Juni 2016. Berbeda dengan mayoritas acara berlabel nasional yang lain, tadarus nasional ini tidak dilakukan di satu tempat, melainkan serentak dilaksanakan di masing-masing propinsi dan kota di seluruh Indonesia.

Warbiasa bukan? Oleh karena itu, ada hal-hal yang kamu-kamu semua harus ketahui seputar tadarus nasional KAHMI. Untuk apa? Yaelah, hari gini gag tahu HMI, gag papa sih, ykykykyk.

To the point aja……

Pertama, di balik pelaksanaan tadarus nasional

Acara tadarus nasional KAHMI ini dilaksanakan untuk menyambut bulan suci Ramadhan 1437 H. Konon, menurut hadis yang beredar di tengah-tengah masyarakat (yaelah kayak berita di masyarakat saja), barangsiapa yang menyambut bulan suci Ramadhan dengan bergembira, hati senang nan berbunga-bunga, maka akan mendapatkan pahala.

Tidak itu saja, yang tak kalah penting adalah: tadarus nasional KAHMI ini juga dalam rangka menyongsong 50 tahun emas KAHMI. 50 tahun? Sudah tua rupanya pemiras. Ya, kan memang KAHMI wadahnya para sesepuh, yakni: alumni HMI.

Kedua, siapa sih peserta tadarusnya?

Pesertanya adalah semua kader aktif yang masih berstatus mahasiswa kece-kece dan tentunya alumni HMI. Karena semua, maka cakupannya seluruh Indonesia dong. Ya itulah HMI, tersebar di seantero bumi Indonesia.

Ketiga, tadarus nasional dalam angka

Masih nyambung dengan yang kedua, karena cakupannya se-Indonesia, jadi banyak deh manusia-manusia yang berpartisipasi dan terlibat. Menurut data yang diterima redaksi, jumlah pesertanya mencapai 6.262 orang. Tersebar di 44 kota dan 21 propinsi. Selain itu juga melibatkan 1.133 anak yatim-piatu dan 50 orang duafa.

Banyak banget ya? *think*

Keempat, tidak sekadar tadarus

Yaps, tidak sekadar tadarus, tidak sekadar membaca Al-Qur’an saja, tapi juga ada sholat berjama’ah, orasi ilmiah (nama “ilmiahnya” pengajian bro, hehehe), dan santunan terhadap anak yatim-piatu dan duafa.

Kelima, KAHMI-HMI DIPO-HMI MPO bersatu

Ini nih yang tak kalah pentingnya. Sejak HMI pecah menjadi DIPO dan MPO pada masa Orba karena persoalan asas tunggal Pancasila, momen-momen kumpul guyub bersama paska runtuhnya Orba sangatlah perlu. Sudah tidak relevan lagi lah berpisah. Ayo bersatu!!! Jangan terlalu lama lah berpisah, apa tidak rindu? Cinta dan Rangga aja bersatu setelah 14 tahun berpisah, dan itu pun rindunya puooll abiss, apalagi kamu HMI, iya kamu, yang telah berpisah selama 30 tahun-an.

Nah, uniknya, di tadarus nasional ini, tidak ada lagi HMI DIPO dan MPO, juga tidak ada lagi KAHMI, yang ada hanyalah Keluarga Besar HMI. Semuanya tidak mempersoalkan sekat-sekat, atribut-atribut, semua kumpul-guyub-bersama-bersatu-bertadarus. Semoga ini menjadi awal bersatunya kembali HMI. Amiin.

Kalok udah bersatu, jangan baper-baper-an lagi yak…

Itu aja deh, 5 saja sudah cukup. Jika masih ada hal-hal lain, tambahin aja sendiri, hihihihi.

--

Komentar