Berita Kader: Menguak sisi lain Difabel bersama Kohati Cabang Bulaksumur



oleh Efi Novitaningrum
Sekretaris Umum KOHATI Cab. Bulaksumur

Ada yang menarik sore hari ini (25/02) saat kami berkumpul di sekre. Agendanya nonton film berjudul Pencari Keadilan. Sekilas tidak ada yang menarik dari film ini karena pemerannya pun bukan artis sekelas Brad Pitt atau Dian Sastro. Namun yang spesial, film ini mengisahkan perjuangan saudara-saudara kita yang difabel dan dirampas haknya untuk mengajukan tuntutan atas haknya tersebut secara hukum. 

Film ini sendiri diangkat dari sebuah kisah nyata seorang anak keterbelakangan mental yang diperkosa oleh guru SLBnya. Bagaimana mungkin pendidikan yang seharusnya menjadi jembatan antara pemerintah dan mereka berubah menjadi pisau yang justru merusak dan menghancurkan semangat mereka.

Dalam kondisi tertekan, mereka pun akhirnya berusaha bangkit dan melaporkan ke kepolisian setempat. Namun yang menggelitik adalah kesaksiaan mereka diragukan hanya karena keterbatasan kemampuan yang mereka punya. Hal ini tentu bertentangan dengan asas equality before the law atau persamaan di muka hukum, sebab bagaimanapun kita sesungguhnya memiliki hak yang sama sebagai subjek hukum. Hal ini sebagai hak yang pelaku pemerkosaan tidak bisa diadili hanya karena korbannya seorang difabel.

Selain itu yang menarik dari diskusi ini adalah pembuatan film tersebut dibuat sendiri oleh saudara-saudara kita yang difabel tanpa rasa menyerah dengan keterbatasan mereka. Dari pemain, pengambilan adegan film, proses editing hingga finishing, mereka buat dengan bimbingan SIGAB dan crew film. 

Setelah menonton film, kami diskusi tentang fenomena kaum Difabel di masyarakat yang cenderung dipinggirkan. Padahal jumlah mereka cukup besar dan telah dilindungi oleh UU Disabilitas yang diratifikasi dari Konvensi terkait. Bagaimana perlunya ada juru isyarat di tayangan televisi, trotoar untuk tunanetra, dan saluran advokasi dan sosialisasi untuk mereka agar menerima akses informasi yang setara dengan kita. Selain itu sebagai masyarakat diperlukan dukungan yang kuat serta penanganan yang tepat untuk bersikap kepada teman-teman difabel agar tidak ada lagi diskriminasi terhadap mereka. 

Sebab sesungguhnya setiap kita adalah difabel dalam kekurangan hanya saja Allah SWT berbaik hati menutupi kekurangan kita dengan hal yang lain.

suasana nonton bareng

Komentar