Berita Kader: Kekerasan Terhadap Anak (Kunjungan ke Yayasan SAMIN)



KEKERASAN TERHADAP ANAK DAN PERAN PENTING KELUARGA
Diskusi dalam rangka memperingati Hari Ibu

Oleh: Siti Zakiya & Fata

“Semua yang ada di dunia ini adalah titipan Allah”

Orang tua adalah master pendidik paling utama bagi buah hatinya. Dari pernyataan tersebut apakah kita pernah menyangka bahwa seorang anak seakan-akan tidak punya kewenangan sehingga banyak anak yang dibuang, disiksa, dibunuh, diperjualbelikan oleh orangtuanya, terutama ibunya yang mengandung dan melahirkannya. Apakah itu didikan seorang ibu kepada anaknya? Apa anak tidak mempunyai hak asasi sehingga orangtuanya mampu berbuat sekehendak yang mereka inginkan? Permasalahan yang sudah lumrah dan sudah tidak asing lagi untuk kita dengar. Apakah yang harus kita perbuat untuk menegakkan hak-hak anak?

Dalam rangka memperingati Hari Ibu Nasional yang bertepatan dengan tanggal 22 Desember, Korps HMI-wati HMI Cabang Bulaksumur, Sleman melakukan kunjungan ke Yayasan SAMIN (Sekretariat Anak Merdeka Indonesia) pada tanggal 23 Desember 2015. Yayasan SAMIN merupakan yayasan yang fokus bergerak terhadap isu-isu tentang anak. Yayasan SAMIN merupakan salah satu bentuk kepedulian orang-orang sekitar terhadap anak-anak yang dianggap tak mampu berbuat apapun, karena mereka secara fisik lemah, dan belum bisa berfikir secara logis. SAMIN berdiri sejak tahun 1987 dan ikut serta dalam pembentukan Undang-undang Hak Anak sesuai konvensi Hak Anak Internasional.

Belajar dari kunjungan ini, KOHATI Bulaksumur menjadi paham akan pentingnya penerapan Konfensi Hak Anak yang tertuang menjadi 10 Hak dasar Anak dan peran Undang-undang Perlindungan Anak Nomor 35 Tahun 2014 terhadap masa depan anak sebagai bagian dari warga negara. Mengingat dan mempertimbangkan bahwa kekerasan terhadap anak baik dalam bentuk fisik, psikis, dan verbal terus terjadi setiap harinya di Indonesia. Kekerasan-kekerasan tersebut antara lain pelecehan dan kekerasan seksual (inses, fedofilia, sodomi, perkosaan anak, prostitusi anak), bullying, perdagangan anak, kekerasan terhadap anak jalanan, pernikahan anak, eksploitasi anak untuk bekerja, diskriminasi terhadap anak-anak penganut aliran kepercayaan, diskriminasi terhadap anak-anak suku-suku bangsa di pedalaman, anak dalam kungkungan kemiskinan, hingga kekerasan dalam rumah tangga yang dilakukan oleh orang tua terhadap anak. Sehingga, pengelolaan isu tentang anak membutuhkan fokus tersendiri.

Peran negara memang besar untuk menjadikan negara sebagai bagian dari dunia yang ramah anak. Itulah kenapa mulai dicanangkan Desa Ramah Anak di berbagai daerah sebagai pemicu pembentukan sistem pemerintahan di tingkat desa yang memperhatikan dan mempertimbangkan anak sebagai bagian dari desa. Akan tetapi tidak cukup sampai di situ, bahwasannya mata rantai jaringan perdagangan anak dan eksploitasi anak yang bekerja di Indonesia juga penting untuk diputus sesegera mungkin. Dimana hal ini kaitannya dengan keseriusan pemerintah pusat terhadap upaya pengentasan kemiskinan di Indonesia. Lalu dimana peran mahasiswa dan khususnya HMI dalam upaya perlindungan anak? Di Jogja, trend membuat komunitas belajar untuk anak-anak merupakan hal baik yang mulai menarik minat mahasiswa dari berbagai jurusan dan universitas. Maka HMI dapat ikut terjun untuk memberikan waktu yang tidak dapat diberikan oleh orang-orang tua dan negara menemani anak-anak belajar dan bermain sebagai upaya mengukir kenangan dan pengalaman yang baik untuk pembelajaran hidup. Selain turut mengkawal praktek pelaksanaan Konfensi Hak Anak di Indonesia.

Sekaligus tidak lupa untuk menerapkan sebaik-baiknya Nilai Dasar Perjuangan HMI Bab Individu dan Masyarakat dan Pedoman Dasar KOHATI tentang kesadaran membangun penghidupan yang berkah bagi diri sendiri dan orang lain. Dalam hal ini ‘orang lain’ adalah anak kita kelak. Sehingga sebagai kader terpilih, ketika kita memiliki anak, kita harus sungguh-sungguh berusaha membesarkannya, dan bukan menyia-nyiakan kehadirannya di dunia. Hal ini perlu diwujudkan dengan membangun keluarga yang ramah bagi anak. 


Mari wujudkan HMI dan KOHATI ramah anak!

Terima kasih Yayasan SAMIN atas ilmu dan pengalaman yang telah dibagi kepada kawan-kawan KOHATI HMI Cabang Bulaksumur Sleman.


Foto bersama Mas Odi


Komentar